you have entered the zone's Fitrah

interest with Arch, Interior, Photograph....

Rabu, 30 Maret 2011

..Penting jg lohh buat arsitek.....psikologi warna bagi seseorang.

Setiap warna mampu memberikan efek yang berbeda-beda terhadap kondisi psikologis seseorang. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk memelajari dulu infomasi yang sangat menarik mengenai psikologi warna. Berikut ini adalah deskripsi singkat mengenai efek yang mampu ditimbulkan warna tertentu terhadap emosi dan suasana hati:

Kuning

Dikenal sebagai warna yang lembut menenangkan, kuning memiliki kemampuan untuk menciptakan perasaan hangat yang mencerahkan sekaligus membawa kehangatan ke dalam kamar yang temaram. Kuning juga dikenal memiliki kemampuannya menstimulasi aktivitas otot. Pilihan sempurna untuk warna kamar bayi.

Putih

Mewakili kebersihan dan kesucian, putih juga melambangkan damai dan sukacita. Mengecat kamar dengan warna putih akan membuatnya terasa lebih besar dan lebih terang karena warna ini memantulkan 80 persen cahaya. Putih mungkin bukan warna yang paling menarik untuk kamar anak, tetapi Anda dapat mengakalinya dengan menambahkan satu set seprai bewarna-warni dan berbagai aksesori untuk memperindah ruangan.

Biru

Perdamaian, kebijaksanaan dan keyakinan terefleksi dari sebuah ruangan yang dicat dengan warna biru lembut. Pilihan yang sangat baik untuk warna kamar tidur bayi dan anak, karena mampu menciptakan perasaan menenangkan dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.

Hijau

Merupakan warna yang menyegarkan dan dikenal mampu memperkuat rasa percaya diri serta menunjukkan harapan. Hijau merupakan warna yang mampu mencerahkan suasana hati dan paling sesuai untuk warna kamar tidur anak remaja. Sebab, di usia tersebut mereka sering menghadapi berbagai tekanan dan membutuhkan dorongan kuat untuk menghargai diri sendiri.

Merah

Warna merah menyala mampu meningkatkan hasrat, gairah, dan rangsangan. Merah dapat digunakan sebagai aksen untuk mencerahkan ruangan, tetapi tidak disarankan sebagai warna utama sebuah ruangan. Warna merah tidak dianjurkan digunakan sebagai warna kamar tidur anak yang menghadapi kesulitan untuk tenang.

Ungu

Warna ungu gelap yang digunakan umumnya mengesankan kesetiaan, kekuatan, dan kemewahan. Namun, nuansa warna yang lebih gelap juga bisa menimbulkan perasaan sedih dan frustrasi. Sebaliknya, nuansa ungu yang lebih cerah menciptakan perasaan damai dan penuh nostalgia. Sangat cocok digunakan sebagai warna kamar tidur anak perempuan.

Nuansa bumi

Warna abu-abu, cokelat, atau krem merupakan pilihan yang sangat baik untuk anak-anak hiperaktif. Ketiga warna itu merepresentasikan kehangatan, kenyamanan, dan relaksasi. Warna tanah yang teredam merupakan pilihan terbaik untuk kamar anak laki-laki.

Sabtu, 26 Maret 2011

Apakah Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)?

Banyak dari kita memiliki pengalaman-pengalaman traumatis – ditinggal oleh orang yang dicintai, penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan seksual, melihat kejadian mengerikan dan lain-lain. Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau takut, atau kesedihan yang mendalam.Tetapi biasanya rasa sakit hati akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal.

Tetapi sering seseorang yang mengalami suatu kejadian yang menakutkan atau pengalaman yang mengubah situasi kehidupan akan mengalami stress berat di mana ingatan-ingatan itu tidak berkurang, bahkan untuk sesaat. Pada beberapa orang, pengalaman di atas sangat ekstrem sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan yang dialaminya. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder, atau PTSD, sebuah kondisi nyata dan melemahkan kesehatan. Untungnya, banyak yang sudah dipelajari dalam beberapa tahun tentang penyembuhan PTDS. Memberikan  pemahaman dan mencari interfensi sangatlah penting untuk dapat menangani gejala-gejala yang berlebihan dan menetap, dan dapat menolong seseorang untuk mendapatkan kembali hidup mereka.


Apa yang menyebabkan PTSD?

Seseorang mengembangkan PTSD adalah akibat respon terhadap suatu trauma yang ekstrem – sebuah kejadian yang mengerikan yang seseorang alami, saksikan, atau dipelajari, terutama yang mengancam hidup atau yang menyebabkan penderitaan fisik. Pengalaman tersebut menyebabkan seseorang merasakan takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak berdaya.

Sangatlah penting mengetahui bahwa tidak semua orang yang mendapat pengalaman traumatis akan mengembangkan PTSD. Tetapi lebih banyak orang yang mengembangkan PTSD. Diperkirakan 70 persen orang dewasa mendapatkan pengalaman traumatis sekali dalam hidupnya dan lebih dari 20 persen dari mereka akan mengembangkan PTSD.

Setiap orang dapat mengembangkan PTSD – laki, perempuan, anak-anak, tua dan muda. Korban trauma yang berhubungan dengan serangan fisik dan seksual menghadapi resiko yang besar berkembang menjadi PTSD. Wanita dua kali lebih besar mengembangkan PTSD dari pada laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan karena fakta bahwa wanita lebih mungkin mengalami kekerasan interpersonal, seperti perkosaan atau pelecehan fisik dan seksual, terutama pada masa kecil. Wanita juga mengalami truma yang berulang, sebagaimana pada kasus kekerasan dalam rumah tangga.


Orang-orang yang beresiko PTSD adalah :

1.    Siapapun yang menjadi korban atau menyaksikan sebuah adegan kekerasan, atau berulang-ulang menghadapi situasi yang mengerikan.
Para survivor ini termasuk :
 - Kekerasan dalam rumah tangga atau pasangan intim
 - Perkosaan atau pelecehan seksual
 - Serangan tiba-tiba atau pembajakan
 - Perlakuan kekerasan di tempat umum, di sekolah, atau di tempat kerja.

2.    Survivor pada kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari :
- Kecelakaan mobil atau kebakaran
- Bencana alam, seperti gempa bumi
- Kejadian kecelakaan major, seperti kecelakaan pesawat terbang atau serangan teroris
- Bencana yang disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kecelakaan industri.
3.    Veteran perang atau korban perang sipil
4.   Anak-anak yang merasa diabaikan atau dilecehkan secara seksual, fisik, atau verbal, atau orang dewasa yang dilecehkan seperti anak kecil.
5.   Orang yang mengetahui kematian mendadak salah satu anggota keluarga atau teman dekat atau orang yang dicintai
6.   Profesional yang berhubungan dengan korban pad situasi trauma, seperti pekerja emergency, polisi, pemadam kebakaran, militer, dan pekerja pencari dan penyelamat



Apakah Gejala-gejala (symptom) PTSD?

Gejala-gejala (symptom) dibagi menjadi tiga kategori. Seseorang yang mendapat pengalaman traumatis akan memperlihatkan beberapa gejala dan kombinasinya. Tetapi, diagnosis PTSD artinya bahwa seseorang telah menunjukan kriteria yang lebih spesifik. Gejala-gejala PTSD dapat dilihat di bawah ini:


1.    Menghidupkan kembali (Intrusive Re-experiencing)
    Seseorang yang mengalami PTSD sering merasa peristiwanya terulang kembali. Hal ini biasanya disebut flashback, atau menghidupkan kembali peristiwa. Orang ini mungkin mempunyai gambaran mental di kepalanya tentang trauma, mengalami mimpi buruk, atau bahkan mungkin mengalami halusinasi tentang trauma. Gejala ini sering menyebabkan seseorang kehilangan ”saat sekarang” dan bereaksi seolah-olah mereka mengalaminya seperti awal trauma terjadi. Contoh, beberapa tahun kemudian seorang anak akibat penganiayaan mungkin akan bersembunyi gemetaran di closet bila merasa ketakutan, meskipun ketakutan itu tidak berhubungan dengan penganiayaan.
   
2.    Avoidance (penghindaran)
    Seseorang yang mengalami PTSD bekerja keras untuk menghindari segala sesuatu yang mengingatkan mereka kembali pada kejadian traumatis. Mereka mungkin akan menghindari orang-orang, tempat, benda-benda yang mengingatkan, termasuk juga membekuka emosi untuk menghindari rasa sakit, perasaan yang berlebihan. Membekukan pikiran dan perasaan akibat trauma disebut juga ”dissociation”  dan merupakan karakteristik PTSD. Sering, Seseorang yang menderita PTSD mengkonsumsi obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok untuk menghindari ingatan-ingatan dan perasaan yang berhubugan dengan trauma. Dengan mengkonsumsi  obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok memang mereka dapat merasa tenang, tetapi hal itu sifatnya hanya sementara. Dengan menghilangkan ingatan-ingatan traumatis, maka secara otomatis seseorang akan terbebas dari kecaduan obat-obatan atau alkohol atau rokok.

3.    Arousal (Pemicu)
    Gejala-gejala pemicu psikologis dan fisiologis sangat berbeda-beda pada orang-orang dengan PTSD.  Mereka mungkin sangat cemas, mudah gelisah, mudah sakit hati, dan mungkin mengalami sulit tidur seperti insomnia, atau mimpi buruk. Mereka akan terlihat terus - menerus waspada dan mengalami kesulitan konsentrasi. Sering orang dengan PTSD akan mengalami panic attack yang dibarengi dengan nafas yang pendek dan sakit di bagian dada.

Orang dengan PTSD akan merasa rendah diri atau memiliki masalah hubungan, atau mungkin merasa kehilangan orang yang dicintai. Sebagai tambahan, masalah lainnya dapat berkembang dan dapat menutupi atau memperburuk gejala-gejala PTSD, meliputi :
-    Problem psikologi yang meliputi depresi seperti panic disorder.
-    Keluhan fisik seperti sakit kronis, kelelahan (fatique), sakit perut, masalah pernapasan, sakit kepala, keram otot, sakit di bagian punggung bawah, atau masalah jantung.
-    Kebiasaan yang merusak diri, seperti kecanduan rokok atau alcohol atau obat-obatan, juga termasuk tendensi untuk bunuh diri.


Bagaimana PTSD diketahui?


Diagnosis PTSD dapat diketahui jika sejumlah gejala dari masing-masing “wilayah” sudah berlangsung satu bulan atau lebih,dan jika sudah menyebabkan masalah yang buruk atau tekanan di rumah atau tempat kerja, atau mengganggu kehidupan sehari-hari.
Gejala-gejala PTSD biasanya muncul dalam trauma beberapa minggu, tetapi beberapa orang tidak mengalami gejala-gejala hingga berbulan-bulan, bahkan tahunan.
PTSD dapat berlangsung dalam enam bulan pada beberapa orang, sementara yang lainnya mungkin mengalami gejala-gejalanya lebih lama. Sekali lagi, sangatlah penting untuk dimengerti bahwa tiap orang merespon secara berbeda terhadap trauma. Beberapa orang akan memiliki masalah yang kecil, dan masalah tersebut akan hilang tanpa diterapi. Sementara yang lainnya memerlukan dukungan dan terapi sebelum mereka dapat bergerak maju dalam kehidupan mereka. 


Bagaimana PTSD disembuhkan?

Langkah yang paling penting dalam penyembuhan PTSD sering merupakan yang paling sulit – mengetahui masalahnya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini sulit dilakukan.

-    Seseorang yang mempunyai pengalaman kejadian traumatis yang ekstrem mungkin berharap, atau bahkan mengharapkan mampu “mengatasi” dan “melenyapkannya” oleh diri mereka sendiri.
-    Beberapa orang menghindari berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan trauma, terutama ketika mereka mencoba untuk kembali ke aktifitas “normal” sehari-hari.
-    Sering seseorang merasa bersalah tentang apa yang telah terjadi dan mereka salah meyakini bahwa mereka pantas untuk disalahkan atau pantas mendapatkannya. Sering, pengalamannya terlalu pribadi, menyakitkan atau memalukan untuk diceritakan.
-    PTSD dapat membuat seseorang merasa terisolasi atau sendiri, membuatnya sulit untuk mendapat pertolongan.
-    Seseorang dengan PTSD tidak selalu membuat koneksi antara kejadian traumatis dan kekosongan emosional, kemarahan, kecemasan, dan kadang-kadang gejala-gejala fisik. Mereka secara tidak sengaja mendapati diri mereka merasakannya berbulan-bulan kemudian, bahkan bertahun-tahun, setelah trauma.
-    Kadang-kadang seseorang tidak tahu bahwa mereka dapat disembuhkan, atau tidak tahu kemana untuk mendapatkan pertolongan. Jika anda atau seseorang yang anda sayangi mempunyai PTSD, anda perlu tahu bahwa tersedia pertolongan . PTSD dapat disembuhkan secara total.

Bagaimana dapat menolong keluarga atau teman penderita PTSD?

Akan sangat sulit mendapati orang yang dicintai atau teman baik mengalami efek akibat trauma. Tidak hanya kawatir, tetapi usaha anda untuk menolong mungkin akan ditolak. Orang tersebut mungkin akan menjaga jarak atau dingin secara emosional, atau mungkin mengalami gejala-gejala lainnya yang menjadi karakteristik PTSD.

Tapi anda jangan takut. Orang ini membutuhkan anda saat ini. Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan :
-    Memberi keberanian pada penderita untuk mencari atau meneruskan penyembuhan. Tentu hal ini akan sulit karena penyembuhan berarti menghadapi trauma dan semua kegelisahan, emosi yang menakutkan dan ingatan yang berhubungan dengan trauma. Memerlukan waktu yang lama untuk hal tersebut. Keterlibatan dan pengertian anda dapat menolong orang yang anda cintai mencari dan meneruskan upaya penyembuhan.

-    berikan bantuan secara emosional dan dengarkanlah. tumbuhkan keberanian untuk membagi perasaannya. Jadilah pendengar yang baik, karena ini merupakan bagian dari proses penyembuhan.

-    Bersabarlah dan milikilah harapan yang realistik untuk penyembuhan. Proses penyembuhan mungkin bisa memerlukan waktu lama. Tergantung dari seberapa buruk situasinya, recovery mungkin memakan waktu berbulan-bulan atau kemungkinan lebih lama pada orang yang menderita PTSD. Pengertian ini akan menolong anda untuk tetap optimis dan membatu bila sangat diperlukan.

-    Berhati-hatilah dengan diri anda juga. Bersama dengan orang yang sedang dalam proses penyembuhan karena pengalaman traumatis dapat membuat anda stress. Ambillah waktu untuk merawat diri anda. Bila perlu pelajari bagaimana anda dapat menangani emosi dan stress yang mungkin mempengaruhi anda.

Sangatlah mudah untuk merasa sendiri ketika anda atau seseorang yang anda cintai menderita karena PTSD. Tetapi anda tidak sendiri. Ada banyak informasi tersedia tentang PTSD dan orang yang berdedikasi dalam organisasi yang dapat menolong anda lepas dari trauma.


Pilihan-pilihan Terapi Penyembuhan

Jika anda atau orang yang anda sayangi mempunyai PTSD, sangatlah penting untuk mendapatkan terapi PTSD, atau anda atau orang yang anda cintai akan menderita gejala-gejala PTSD untuk seumur hidup. Seorang psychiatrist, psychologist, atau pekerja sosial atau professional kesehatan mental dan emosional yang menyediakan konsultasi berhubungan dengan trauma dapat menolong anda apakah anda mempunyai PTSD dan melakukan terapi untuk penyembuhan.

Terapi Konvensional dapat melibatkan psychotherapy, pengobatan, atau kombinasi keduanya, dan biasanya memakan waktu berbulan-bulan bahka bertahun-tahun. Sedangkan terapi yang lebih baru , yang dinamakan EFT,menggunakan teknik yang sangat sederhana, cepat, namun efektif, dalam menghilangkan ingatan-ingatan, gejala-gejala, dan masalah fisik pasca trauma, dan memangkas waktu terapi hanya dalam hitungan minggu atau hari.

now...yg jadi pertanyaan adalah.....saya ini sebenarnya mahasiswi arsitektur atw psikologi sih..??hehe..

nb : sebenarnya posting ini hanya sebagai keisengan belaka dan sebagai INFORMASI buat siapa aja yang baca...

lagu Senyum dan Semangat#sm*sh.....gw suka...makanya gw posting...

begini nih lirik lagunya... ehem...ehem...

Sempet ngerasa sedih karna sering di bully
Lelah jadinya malu karna dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak peduli semua caci dan maki

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long

Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all nigth long

Ga ada lagi keki

Ada kamu di hati
Hidup cuma sekali Marilah kita happy
Awalnya ku tak menyangka dapatkan senyum darimu
Akhirnya ku bahagia menari kita bersama

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long

Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all nigth long

Tak peduli ku di bully omongan lo gw beli

Cacian lo gw cuci dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju

nb : hehehe..gw suka ama lgu kedua mreka...bkin gw semangat...
tp gw sedikit kecewa...penampilan koko morgen ama aa bisma di pnasonic gobel award agak kurang....kurang menarik gtu..hehe #malah curcol ga jelas... =_="

Jumat, 25 Maret 2011

buat yg lg galau ma yg namanya cinta..hha (buat iseng aja)

ciri-ciri cinta tulus itu.. :

1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu²nya.

2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan . (#klo ga gombal..mungkin buta kali tuh doi!hha)

3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu. (#si doi punya obsesi jd wartawan)

4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti “slmt pagi”"slmt hr mggu” “slmt tidur”, walaupun kamu tidak membalas pesannya.

5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.

6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya. (#co cuuiitt :P )

7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.

8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga. (# ga modal ah minjem-minjem....beli lahh..hhe)

9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.

10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms “good luck” atau menelponmu untuk menyemangati kamu.

11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.

12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.

13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.

14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.

15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.

16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.

17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lagi.

18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia! (#hahaha..kupred ni pernyataan...)

19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar “INBOX”nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berminggu2 yg lalu.

20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.

21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya…………ia selalu menunggumu.

 #oohhh....COOO CUWIIITTTT....hahahahahhaa 
nb : posting ini hanya untuk keISENGAN belaka.....jika da kejadian atau kisah yang sama, bukan karena keterSENGAJAaan.......TERIMA KASIH....

Perhitungan kolom dan balok untuk bangunan Factory outlet

Perhitungan kolom dan balok untuk bangunan Factory outlet

Keterangan :
K : Kolom
B : Balok
Ba : Balok anak
PL : Plat Lantai

Kayu : 2,4 Ton
Beton : 2,4 Ton
Dinding : 250 M2

Tinggi balok
=1/10 x 4m = 0,4m
Lebar balok
=1/2 x 0,4m = 0,2m

# LANTAI 4 #
Kolom 1
B1 : 4m x  0,4m x 0,2 mx 2,4 ton = 0,768 ton
B2 : 4m x  0,4m x 0,2 mx 2,4 ton = 0,768 ton


PL:  4m x 4m x 0,10 x 2,4 ton = 3,84 ton

Ba: Ba 1 : 4m x 0,2 x 0,1 x 2,4 ton = 0,192 ton
                 4m x 0,2 x 0,1 x 2,4 ton = 0,192 ton

Berat Total : 
0,768 ton + 0,768 ton + 3,84 ton + 0,192 ton + 0,192 ton
=  5,76 ton

A : 5,76 ton = 5760 kg =  96 cm2
        60 kg        60 kg
A : 96 cm2 = √ 96 = 9,8 cm
Karena lebar balok 20 cm, A = 9,8 tidak mungkin
Karena  A > 20, jadi yang di pilih 25






# LANTAI 3 #
Kolom 1
Ø  Dik : Berat Total Lantai 4 (Kolom 1) = 9.8 ton
Ø  Kolom = 0,25 x 0,25 x 4m x 2,4 ton = 0,6 ton
Ø  Berat plat lantai + balok Lantai 3 = total lantai 4 = 9,8 ton
Beban dinding
Dinding 1 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Dinding 2 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Beban Hidup & etalase
10 orang x 70 kg = 700 kg
Lemari Etalase = 50 kg
Berat Total :
9,8 ton + 9,8 ton + 0,6 ton + 4 ton + 4 ton + 700 Kg + 50 kg
= 28,95 ton

A : 28,95 ton = 28950 kg = 482 cm2
      60 kg          60 kg

A : 482 cm2 = √482 = 21,96 cm

Karena lebar balok 20 cm, A = 21,9 tidak mungkin
Karena  A > 20, jadi yang di pilih 25
Jadi K1 dengan beban tersebut lebar kolomnya  25x25 cm

# LANTAI 2 #
Kolom 2
Ø  Dik : Berat Total Lantai 3 (Kolom 1) = 28,95 ton
Ø  Kolom = 0,35 x 0,35 x 4m x 2,4 ton = 1,7 ton
Ø  Berat plat lantai + balok Lantai 3 = total lantai 4 = 28,95 ton
Beban dinding
Dinding 1 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Dinding 2 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Beban Hidup & etalase
10 orang x 70 kg = 700 kg
Etalase = 50 kg
Berat Total :
28,95 ton + 28,95 ton + 1,7 ton + 4 ton + 4 ton + 700 Kg + 50 kg
= 68,35 ton

A : 68,35 ton = 68350 kg = 1139 cm2
      60 kg          60 kg

A : 1139 cm2 = √1139 = 34 cm


Karena lebar balok 20 cm, A = 34 adalah mungkin
Karena  A > 20, jadi yang di pilih 40
Jadi K2 dengan beban tersebut lebar kolomnya 40 x40 cm

# LANTAI 1 #
Kolom 3
Ø  Dik : Berat Total Lantai 2 (Kolom 1) = 68,35 ton
Ø  Kolom = 0,4 x 0,4 x 4m x 2,4 ton =  1,536 ton
Ø  Berat plat lantai + balok Lantai 2 = total lantai 1 = 68,35 ton
Beban dinding
Dinding 1 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Dinding 2 = 4m x 4m x 250 kg = 4 ton
Beban Hidup & etalase
10 orang x 70 kg = 700 kg
Etalase = 50 kg
Berat Total :
68,35 ton + 68,35 ton + 1,5 ton + 4 ton + 4 ton + 700 Kg + 50 kg
= 146,9 ton

A : 146,9 ton = 146900 kg = 2448 cm2
        60 kg             60 kg

A : 2448 cm2 = √2448 cm2 = 49 cm

Karena lebar balok 20 cm, A = 49 adalah mungkin
Karena  A > 20, jadi yang di pilih 50

Jadi K3 dengan beban tersebut lebar kolomnya 50x50 cm







PONDASI
Karena terdapat 3 jenis kolom yang berbeda dengan beban yang di tanggung masing masing kolom pun berbeda, maka terdapat 3 jenis pondasi.

#Pondasi  1#
P1 = K1
Beban K1 = 28,95 ton
Menggunakan pile cap 30x30, yang dapat menahan beban 40 ton, jadi  pada P1 hanya menggunakan satu pile cap.

KEDALAMAN PILE CAP (PONDASI) 1

#Pondasi  1#
Beban K1 = 28,95 ton
∑ = P/A = 60 kg/cm2 = 28,95 ton = 28950 = 0,4 = 0,5 meter
                                         A               60


#Pondasi 2#
P2 = K2
Beban K2 = 68,35 ton
Menggunakan pile cap 30x30, yang dapat menahan beban 40 ton, jadi = 68,35 ton / 40 ton = 1,7 = 2
Jadi, pada P2, menggunakan 2 pile cap

KEDALAMAN PILE CAP (PONDASI) 2

#Pondasi  2#
Beban K1 = 68,35 ton
∑ = P/A = 60 kg/cm2 = 68,35 ton = 68350 = 1,1 meter
                                           A               60


#Pondasi 3#
P3 = K3
Beban K2 = 146,9 ton
Menggunakan pile cap 30x30, yang dapat menahan beban 40 ton, jadi = 146,9 ton / 40 ton = 3,6 = 4
Jadi, pada P2, menggunakan 4 pile cap

KEDALAMAN PILE CAP (PONDASI) 3

#Pondasi  3#
Beban K1 = 146,9 ton
∑ = P/A = 60 kg/cm2 = 146,9 ton = 146900 = 2,5 meter
                                            A              60


BANGUNAN HEMAT ENERGI

BANGUNAN HEMAT ENERGI

Pendahuluan
Isu penipisan sumber daya energi di Indonesia (salah satunya adalah cadangan minyak nasional) bukan lagi menjadi sesuatu masalah yang baru. Akibat dari penipisan ini pastinya sangat merugikan negara, masyarakat, dan individu manusia dalam hal komponen kehidupan, seperti kenyamanan, kesehatan, aktivitas, ekonomi, dll. Salah satu sektor penting yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar minyak adalah bangunan, umumnya mengonsumsi BBM dalam bentuk energi listrik sekitar 30-60 persen dari total konsumsi BBM di suatu negara.
Permasalahan lain yang utama juga adalah kondisi termal di berbagai tempat yang bervariasi, sehingga tercipta iklim dan cuaca yang berbeda pula. Hal ini memberi pengaruh terhadap kebutuhan masing-masing orang, seperti penghangat ruangan, pendingin ruangan, yang pada akhirnya merujuk pada penipisan sumber daya energi. Oleh sebab itu, hemat energi seharusnya sudah menjadi acuan yang diterapkan pada masing-masing bangunan saat ini.
Untuk kawasan tropis, penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan sub- tropis yang dapat mencapai 60 persen dari total konsumsi energi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pemanas ruang di sebagian besar bangunan saat musim dingin. Sementara di kawasan tropis, pendingin ruang (AC) hanya digunakan sejumlah kecil bangunan. Meskipun demikian, penghematan energi di sektor bangunan di wilayah tropis semacam Indonesia tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional.
Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab ketidaknyamanan, seperti hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis, agar tidak masuk ke dalam bangunan. Udara luar yang panas dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara dingin. Dalam hal ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian juga halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung, diperlukan energi listrik untuk lampu penerang.
Makalah ini lebih memaparkan persoalan termal dan panas di dalam bangunan yang berkaitan dengan kondisi termal di sekitarnya serta penyelesaian masalah untuk menghemat pemakaian energi. Kaitan termal dengan penghematan energi (kebanyakan energi listrik) itu sendiri adalah kebutuhan manusia akan kondisi yang aman, nyaman, dan sehat yang sebagian besar dapat diperoleh lewat keadaan termal sekitar kita, mengonsumsi energi yang berbeda-beda besarnya.

Tinjauan teori
Hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya. Secara lebih luas hemat energi harus dimulai dari masing-masing cara pengoperasian bangunan. Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, pemanas ruangan, penerangan buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat dimodifikasi, sehingga iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi. Kebutuhan energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi.
Perancangan bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat dilakukan dengan perancangan secara pasif, dan perancangan secara aktif. Perancangan secara pasif adalah perancangan bangunan yang memberikan kondisi aman, nyaman dan produktif bagi pengguna bangunan secara alami. Aplikasinya lebih ditekankan pada rancangan massa dan fasad bangunan (seperti orientasi, material bangunan, ventilasi, zoning, dll) agar optimal dalam penggunaan cahaya alami, memperoleh suhu nyaman dan mendapatkan pergerakan udara yang baik.
Perancangan aktif adalah perancangan bangunan yang memberikan kondisi aman, nyaman dan produktif bagi pengguna bangunan secara mekanik, seperti penggunaan AC (air conditioner), pemanas ruangan, ventilasi mekanis, dll. Untuk mencapai kenyamanan dan produktifitas pengguna bangunan harus menggunakan energi yang tidak dapat diperbaharui, seperti energi listrik, energi fosil, minyak bumi, dan batu bara. Perancangan secara aktif ini perlu diantisipasi dengan solusi yang hemat energi.

Penerapan dalam bangunan
Suhu menjadi satu hal yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari dan untuk mencapai sebuah kenyaman, kesehatan, keamanan, dan kemudahan dibutuhkan energi (dapat diperbarui dan tidak dapat deperbarui). Energi yang dipakai berbeda-beda kuantitasnya. Dengan isu yang ada sekarang ini soal krisis energi, maka sangat diharapkan pemakaian energi yang efektif dan efisien. Salah satu aplikasinya dapat diterapkan pada bangunan. Ada dua bagian penting sebagai penerapannya, yaitu perlakuan terhadap bangunan dan tindakan dari pengguna bangunan itu sendiri :
  1. Perlakuan terhadap bangunan
Untuk mencapai hasil kenyamanan, kesehatan, dan keamanan dengan penghematan energi, diperlukan treatment pada bangunan itu sendiri. Berikut adalah beberapa bagian rumah yang diberikan perlakuan (pasif dan aktif) untuk meminimalkan penggunaan energi.
-       Secara aktif
  • Menggunakan tenaga surya
Cahaya matahari menjadi salah satu sumber energi alternatif yang paling sering digunakan untuk mengurangi bahkan bisa mengganti pemakaian energi listrik. Seperti yang kita ketahui, energi listrik sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penerangan, pendingin ruangan, pemanas ruangan, pemanas air, dan lain-lain. Dalam hal ini, dibutuhkan perangkat tambahan pada bangunan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Perangkat ini biasanya di pasang di atap atau dinding tergantung orientasi dari bangunan itu sendiri, apakah langsung ke arah sinar matahari, atau tertutup dengan pohon, dll. Hasil dari penyerapan energi surya tadi, dapat digunakan sebagai pemanas air, penerangan,, dan kebutuhan rumah tangga. Banyaknya energi yang bisa dipakai tergantung dari perangkatnya seberapa besar daya yang bisa diberikan.
  • Menggunakan kincir angin
Angin juga bisa dijadikan sebagai energi alternatif, hanya saja di Indonesia jarang diaplikasikan pada rumah tinggal, tetapi untuk bangunan tinggi sekitar 5 lantai atau lebih biasanya dipakai, karena semakin tinggi dari permukaan tanah, kecepatan angin juga lebih besar. Untuk rumah tinggal juga seharusnya mulai memakai perangkat ini.
Hal tersebut di atas adalah beberapa solusi untuk menghemat pemakaian energi pada perancangan bangunan secara aktif yang menggunakan AC, pemanas ruangan, ventilasi mekanis, dll.
-       Secara pasif
Metoda ini lebih ditekankan pada desain bangunannya, seperti penyesuaian fasad bangunan dengan orientasinya dan rancangan lansekapnya. Berikut ini adalah beberapa solusi untuk mendapatkan kondisi termal yang baik.
  • Pendingin tanpa AC
Dilakukan dengan cara membuat ventilasi alami, awning (tenda rumah), kaca pemantul cahaya, kisi-kisi, dll.
  • Penerangan indoor dan outdoor
Sedapat mungkin pada siang hari tidak memakai penerangan dari lampu. Untuk bagian ruangan yang tidak mendapat cahaya matahari, dapat menggunakan skylight (bukaan pada bagian atap).
  • Material bingkai jendela
Jendela yang efisien bukan hanya terletak pada jenis kacanya, tetapi juga bingkainya. Ada beberapa material bingkai jendela yang menambah efisiensi energi, seperti aluminum, fiberglass, vinyl (PVC), kayu, atau kombinasinya.
  • Insulasi termal
Insulasi termal adalah material yang berguna untuk mengurangi laju perpindahan panas, atau proses untuk mengurangi laju perpindahan panas. Panas bisa dipindahkan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi atau ketika terjadi perubahan wujud. Aliran panas dapat dikendalikan dengan proses ini, tergantung pada sifat material yang dipergunakan. Insulasi dapat digunakan pada dinding, lantai, langit-langit atap, pusat pemanasan pada bangunan. Pada dinding, bagian yang berongga pada dinding diberi insulasi, begitu juga halnya untuk lantai. Tujuan dilakukan insulasi ini adalah mengurangi kehilangan panas dari luar bangunan serta menjaga aliran udara hangat agar tetap di dalam bangunan.
Salah satu teknik insulasi yang lainnya adalah double-glazing. Kaca pada jendela terdiri dari 2 lapisan kaca yang terpisah beberapa millimeter. Setelah dikunci tertutup, jarak antarkaca tadi berfungsi untuk menangkap udara dan udara tersebut menjadi insulasi pada kaca.


Kesimpulan
Kondisi termal dan panas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan hidup kita sehari-hari untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan keamanan. Seperti yang kita ketahui, kondisi termal dan panas di beberapa tempat berbeda-beda, sehingga tercipta iklim dan cuaca yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan itu, dipakailah beberapa perangkat di dalam bangunan untuk mengatur kondisi di sekitar kita menjadi cocok dengan kita. Perangkat yang digunakan itu sebagian besar memakai sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui. Oleh sebab itu, saat sekarang ini sangat dibutuhkan penerapan hemat energi. Hal itu dapat dimulai dari bangunan dimana kita tinggal dan beraktifitas. Mulai dari solusi secara aktif yaitu pemasangan solar-cell untuk mengubah energi cahaya menjadi listrik, kincir angin untuk mengubah angin menjadi energi listrik, sampai pada solusi pasif yang lebih menitikberatkan desain bangunan itu sendiri untuk memperoleh kondisi termal dan panas yang diinginkan.
Sumber :
-       Endangsih,ST, Tri, 2007, “Penerapan Hemat Energi Pada Kenyamanan Bangunan”.


Data KDB,KLB,GSB, dan GSP Berdasarkan perda 5-2007 tangerang

Peraturan daerah
Data KDB,KLB,GSB, dan GSP Berdasarkan perda 5-2007 tangerang :

  Pengaturan KDB(pasal 20 ayat 2)
 (1) Rencana pengaturan KDB ditujukan untuk mengatur proporsi
antara daerah terbangun dengan tidak terbangun serta untuk
mengatur intensitas kepadatan bangunan.
(2) Pengaturan KDB untuk setiap blok peruntukan terbagi kedalam
empat kategori, terdiri dari :
a. blok peruntukan dengan KDB sangat tinggi (61% - 75%);
b. blok peruntukan dengan KDB tinggi (51% - 60%);
c. blok peruntukan dengan KDB menengah (21% - 50%);
d. blok peruntukan dengan KDB rendah (6% - 20%).
(3) Pengaturan KDB dimaksud pada ayat (2), untuk daerah terbangun
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4, adalah KDB tinggi (60
               %) di arahkan pada seluruh Sub Blok kecuali di Blok A1, yang
memiliki KDB rendah (0-20 %).

·         Pengaturan KLB (pasal 21 ayat 2)
peruntukan terbagi kedalam 5 (lima) kategori, terdiri dari :
A. blok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendah adalah blok dengan tidak bertingkat dan bertingkat maksimum dua Iantai (KLB maksimum 2 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dari Iantai dasar;
B. blok peruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blok dengan bangunan bertingkat maksimum 4 lantai (KLB maksimum 4 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan
maksimum 20 m dari lantai dasar;
C. blok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blok dengan bangunan bertingkat maksimum 8 Iantai (KLB maksimum 8 x KDB) dengan tinggi puncak bangunanmaksimum 36 m dari lantai dasar;
D. blok peruntukan ketinggian bangunan tinggi adalah blok dengan bangunan bertingkat minimum 9 lantai (KLB minimum 9 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan maksimum 40 m dari Iantai dasar;
E. blok peruntukan ketinggian bangunan sangat tinggi adalah blok dengan bangunan bertingkat minimum 20 Iantai (KLB minimum 20 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan maksimum 80 m dari Iantai dasar.

  Garis Sempadan Bangunan(pasal 22 ayat 2) yang selanjutnya disebut GSB adalah (Jalan Lokal) dengan GSP(garis sempadan pagar) 6 m dari as jalan dan GSB 5 m dari GSP


PEKERJAAN TIANG PANCANG

 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 1 dari 11
PEKERJAAN TIANG PANCANG
U M U M1.1. Persyaratan Umum
a. Kecuali ditentukan lain, semua pekerjaan pada spesifikasi ini sepertiterlihat atau terperinci harus sesuai dengan persyaratan dari seluruhbagian dari kontrak dokumenb. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan setting out ( penentuan titik posisi tiangdilapangan sesuai dengan gambar rencana), mobilisasi dan demobilisasialat, pengadaan dan pemancangan tiang pancang beton bertulangtermasuk percobaan pengetesan pada tiang, penggalian setempat danpemotongan kepala tiang. Panjang tiang yang dicantumkan pada gambar adalah sebagai petunjuk untuk konraktor, tetapi konraktor harusmemutuskan panjang tiang yang sebenarnya yang diperlukan untukmencapai persyaratan pemancangan. Laporan penyelidikan tanah danpercobaan pemancangan tiang pendahuluan akan diberikan padaKontraktor Pekerjaan Pondasi.
1.2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang berhubungan : Kontraktor bertanggung jawab atasfasilitas-fasilitas yang berkepentingan untuk pekerjaan ini seperti jalan-jalan di proyek, tempat penumpukan tiang, galian pada setiap titik,perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah ada seperti pipa air,kabel telepon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran umum dan fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada di lokasi proyek maupun di lokasi yangbersebelahan dengan proyek.b. Pekerjaan yang termasuk :c. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini harus terdiri dari hal-hal berikut :1 Penyediaan tiang pondasi dari beton precast2 Pengadaan perlengkapan termasuk tenaga kerja3 Pemancangan tiang pondasi4 Percobaan test pembebanan tiang ( PDA Test)5 Penyerahan semua data seperti ditentukan dalam spesifikasi dan
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 2 dari 11
seperti yang diminta oleh Engineer 6 Pemotongan kelebihan panjang dari tiang
1.3. Jaminan Mutu
a. Standar-standar Semua bahan-bahan dan pengerjaan harus sesuaidengan standar-standar berikut :1 PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia2 SK SNI 03-2847-2002 : Tata Cara Penghitungan Struktur Beton UntukBangunan Gedung3 SII 0192-83 : Mutu dan Cara Uji Elektroda Las Terbungkus BajaKarbon Rendah.4 ASTM A-416 : Standard Specification for Uncoated Seven Wire StressRelieved Steel Strand For Prestressed Concrete.5 ASTM A-82 : Standard Specification for Cold Drawn Steel Wire For Concrete Reinforcement.6 ASTM D-1143.81 : Standard Test Method for Piles (Reapproved 1987)Under Static Axial Compressive Load.7 ASTM D-3966.90 : Standard Test Method For Piles Under LateralLoads.8. ASTM D-3689.90 : Standard Test Method For Individual Piles Under Static Axial Tensile Load.b. Jaminan Pabrik :Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman bahan-bahan harus dari jenis yang sesuai seperti disyaratkan.c. Jaminan Pekerja :1 Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh tenaga kerjadan pengawas yang berpengalaman dalam pemancangan tiang darijenis yang diusulkan, sedemikian sehingga mampu untuk mencapaikapasitas tiang seperti yang disyaratkan pada berbagai macam kondisitanah yang akan dijumpai.2 Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer 
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 3 dari 11
untuk menunjukkan bahwa pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaanini berpengalaman untuk pekerjaan demikian.d. Persyaratan lapangan1 Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang dengan ukurandan jumlah seperti disyaratkan pada posisi seperti dinyatakan padagambar denah lokasi tiang, seperti yang telah disetujui oleh Engineer.Kontraktor harus didukung oleh team supervisi yang dapatdipertanggungjawabkan yang dilengkapi dengan peralatan yang presisidan sedikitnya dua orang memeriksa kelurusan dari setiap tiangselama pemancangan.2 Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai lapisan tanahkeras atau sesuai dengan petunjuk “pengawas yang ditunjuk”.3 Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus sesuai denganpetunjuk “pengawas yang ditunjuk”.4 Tiang-tiang yang rusak akibat kelalain kontraktor atau ditolak, menjaditanggung jawab Kontraktor dan harus dikeluarkan dari proyek.
1.4. Perubahan dan Penambahan
a. Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh Engineer setelahpelaksanaan PDA test pada Tiang dan bilamana kondisi lapanganmensyaratkan perubahan demikian.b. Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis dariEngineer.
1.5. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor harusmenyerahkan hal-hal berikut kepada Engineer.a. Data Pabrik :Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh Kontraktor untuk disetujui oleh Engineer.b. Gambar kerja.Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja metoda
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 4 dari 11
konstruksi, jadwal kerja, dan daftar perlengkapan kepada Engineer untukmendapat persetujuan.
1.6. Kondisi Kerja :
a. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untukmencegah kerusakan dari tiang pancang pada waktu pengangkutan,penyimpanan dan pemancangan.b. Tiang pancang harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa sehinga tidakterjadi tegangan-tegangan yang melebihi rencana.c. Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai sehingga tidakterjadi kerusakan pada beton atau pengotoran dari permukaan. Tumpukanharus ditempatkan pada posisi sesuai dengan petunjuk (gambar) atautelah disetujui oleh pengawas yang ditunjuk atau dalam posisi dimanakemungkinan terjadi tekanan dan deformasi sekecil mungkin.d. Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan cat pada tiapinterval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang harus dicantumkandengan cat atau bahan lain yang disetujui. Penunjuk panjang harusdiberikan pada interval setiap 1.0 m.
MATERIAL1. Bahan-bahan tiang.
 Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus sesuai denganpersyaratan-persyaratan berikut :A. Dimensi/Ukuran-ukuran :1. Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast prestress denganukuran bujur sangkar 250 x 250 mm dan 300 x 300 mm, sepertiditunjukkan pada gambar-gambar struktur.B. Beton Mutu beton minimum yang dipakai adalah K-500 Kg/cm2 , yangharus sudah dicapai pada waktu pemancangan.C. Penulangan :1 Mutu Baja tulangan utama (BJTD) U-39, jumlah penulangan4D16 untuk pancang uk. 300 x300 mm dan 4D14 mm untuk
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 5 dari 11
pancang uk. 250x250 mm.2 Muta Baja tulangan spiral nail wire U-50
Φ
6 mm.D. Peralatan Pemancangan.1 Jenis peralatan pancang yang dipakai adalah Drop Hammer Systemdengan spesifikasi sebagai berikut :Hammer 2,5 ton, Crane 2 ton, Engine 48 HP 4 Cylinder, Electric TIGWeld, Hammer Wire dia. ¾ dan Crane Wire dia, 5/8.Overal Dimension : Height 10 mtr, Width 6 mtr dan Length 3,5 mtr.2 Sebelum pekerjaan dimulai, Konraktor harus mengajukan datalengkap dari peralatan yang akan dipergunakan, jadwal pemancangandan prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan peralatan yangakan digunakan dilapangan3 Cara pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkankerusakan pada bentuknya. Hamer (pemukul) harus dipilih yangsesuai untuk tipe tiang dan sifat dari kekuatan tiang pancang tersebut.4 Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakahmemungkinkan untuk penempatan peralatan pemancangan,pelaksanaan pemancangan dan percobaan beban.
3. Bahan-bahan lain yang harus disediakan.
Penggunaan bahan-bahan khusus : Konraktor harus menyediakan bahankhusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah karat dan semuabahan lain yang tidak disyaratkan disini. Percobaan-percobaan ataupun biayatambah lainnya sehubungan dengan pemakaian dari bahan-bahan tersebutdiatas adalah sepenuhnya tanggung jawa Kontraktor.
PELAKSANAAN1. Persiapan
A. Seminggu sebelum dimulainya pekerjaan Kontraktor harus mengajukanusulan mengenai urutan rencana pemancangan yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan saling mengganggu.
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 6 dari 11
B. Metoda pemancangan, perlengkapan, jadwal dan tahapan/urutan harusmendapat persetujuan dari Engineer. Persetujuan demikian tidakmembebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk pemancangantiang yang lancar dan bermutu tinggi. Semua kerusakan, keterlambatan dantambahan biaya yang disebabkan karena pemilihan metode harusditanggung oleh Kontraktor.C. Pengawas yang ditunjuk dapat meminta perubahan urutan pemancangandari waktu ke waktu apabila diaggap perlu.D. Pemancangan tiang harus dilakukan dalam suatu operasi yang menerus dantidak terganggu.E. Kontraktor harus memancang tiap tiang pancang tepat pada ordinat yangtelah ditentukan pada dokumen pelaksanaan, setiap koordinat tiang harusmendapat persetujuan dari pengawas yang ditunjuk sebelum mulaipemancangan.F. Kontraktor harus berusaha agar semua perlengkapan siap pakai untukmenjamin pemancangan tiang tepat pada lokasinya selama pemancangan.G. Kontraktor harus mencegah pergeseran/pergerakan dari tiang yang sudahterpancang selama tiang-tiang selanjutnya dipancang ataupun karenafasilitas-fasilitas lainnya.H. Kontraktor tidak diijinkan mendongkrak, atau mencoba untuk memindahkanatau membentuk tiang-tiang yang terpancang diluar posisi sebenarnya baikpada waktu maupun setelah pemancangan.
2. Pemancangan Tiang
A. Alat pukul (Hammer) dan penghentian pemancangan tiang.1 Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari jenis diesel(a diesel hammer type). Dalam pemilihan “driving diesel hammer”haruslah dari berat yang memadai agar tidak merusak tiang. “Hammer”harus mempunya persyaratan minimum : berat ram2 Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman yangditunjukkan dalam gambar struktur atau dengan final set yang disetujui.
 
Pekerjaan Tiang Pancang Hal 7 dari 11
3 Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat;pada garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal sepertiditunjukkan dalam gambar.4 Toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi yang dipersyaratkan dantiang-tiang harus diarahkan selama pemancangan dan bila perlu harusdibantu/ diganjal untuk dapat menjaga posisi yang benar. Apabila adatiang yang berubah bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksauntuk meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan tertulis daripengawas yang ditunjuk.B. Test untuk mutu tiang.Apabila pada waktu pemancangan suatu tiang, jumlah pukulan sangat tinggi( lebih dari 2000 ) atau apabila tiang dicurigai retak atau patah, P. I. T ( PileIntegrated Test ) atau test sejenis yang disetujui oleh Engineer harusdilakukan.C. Pemeriksaan naiknya kembali suatu tiang akibat pemancangan tiangdidekatnya ( heave check )Lakukan suatu heave check pada pemancangan kelompok tiang yangpertama, dan pada kelompok tiang yang dipilih seperti ditunjukkan padagambar.1 Periksa “heave” dengan mengukur panjang dan dengan mencatatelevasi pada masing-masing tiang segera setelah pemancangan selesai.2 Periksa ulang elvasi-elevasi dan panjang setelah semua tiang padasuatu kelompok selesai dipancang.3 Bila ujung ( tip ) tiang mengalami “heave” lebih dari 6 mm dari posisi asli,tiang tersebut harus dipukul kembali.D. Penilaian dari kapasitas daya dukung.Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai final set yang diijinkan olehpengawas yang ditunjuk. Pengukuran langsung dari set dan rebound harusmemberikan kapasitas tiang yang ekivalen dengan beban kerja yangdisyaratkan. Set harus ditentukan dilapangan. Set haruslah dibuktikandengan dua percobaan. Nilai konstanta yang akan dipakai untuk
1.1. Persyaratan Umum

a.              Kecuali ditentukan lain, semua pekerjaan pada spesifikasi ini sepertiterlihat atau terperinci harus sesuai dengan persyaratan dari seluruhbagian dari kontrak dokumen
b.               Pekerjaan ini meliputi pekerjaan setting out ( penentuan titik posisi tiangdilapangan sesuai dengan gambar rencana), mobilisasi dan demobilisasialat, pengadaan dan pemancangan tiang pancang beton bertulangtermasuk percobaan pengetesan pada tiang, penggalian setempat danpemotongan kepala tiang. Panjang tiang yang dicantumkan pada gambar adalah sebagai petunjuk untuk konraktor, tetapi konraktor harusmemutuskan panjang tiang yang sebenarnya yang diperlukan untukmencapai persyaratan pemancangan. Laporan penyelidikan tanah danpercobaan pemancangan tiang pendahuluan akan diberikan padaKontraktor Pekerjaan Pondasi.’

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan yang berhubungan : Kontraktor bertanggung jawab atasfasilitas-fasilitas yang berkepentingan untuk pekerjaan ini seperti jalan-jalan di proyek, tempat penumpukan tiang, galian pada setiap titik,perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah ada seperti pipa air,kabel telepon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran umum dan fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada di lokasi proyek maupun di lokasi yangbersebelahan dengan proyek

b. Pekerjaan yang termasuk :

Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini harus terdiri dari hal-hal berikut :
1 . Penyediaan tiang pondasi dari beton precast

2.  Pengadaan perlengkapan termasuk tenaga kerja3 Pemancangan tiang pondasi4 Percobaan test pembebanan tiang ( PDA Test)5 Penyerahan semua data seperti ditentukan dalam spesifikasi dan
seperti yang diminta oleh Engineer 6 Pemotongan kelebihan panjang dari tiang

1.3. Jaminan Mutu
a. Standar-standar Semua bahan-bahan dan pengerjaan harus sesuaidengan standar-standar berikut :

1 PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia
2 SK SNI 03-2847-2002 : Tata Cara Penghitungan Struktur Beton UntukBangunan Gedung
3 SII 0192-83 : Mutu dan Cara Uji Elektroda Las Terbungkus BajaKarbon Rendah.
4 ASTM A-416 : Standard Specification for Uncoated Seven Wire StressRelieved Steel Strand For Prestressed Concrete.
5 ASTM A-82 : Standard Specification for Cold Drawn Steel Wire For Concrete Reinforcement.
6 ASTM D-1143.81 : Standard Test Method for Piles (Reapproved 1987)Under Static Axial Compressive Load.
7 ASTM D-3966.90 : Standard Test Method For Piles Under LateralLoads.
8. ASTM D-3689.90 : Standard Test Method For Individual Piles Under Static Axial Tensile Load.

b.Jaminan Pabrik :Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman bahan-bahan harus dari jenis yang sesuai seperti disyaratkan.

c. Jaminan Pekerja :
1 . Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh tenaga kerjadan pengawas yang berpengalaman dalam pemancangan tiang darijenis yang diusulkan, sedemikian sehingga mampu untuk mencapaikapasitas tiang seperti yang disyaratkan pada berbagai macam kondisitanah yang akan dijumpai.
2 . Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer untuk menunjukkan bahwa pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaanini berpengalaman untuk pekerjaan demikian.

d.Persyaratan lapangan
1 . Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang dengan ukurandan jumlah seperti disyaratkan pada posisi seperti dinyatakan padagambar denah lokasi tiang, seperti yang telah disetujui oleh Engineer.Kontraktor harus didukung oleh team supervisi yang dapatdipertanggungjawabkan yang dilengkapi dengan peralatan yang presisidan sedikitnya dua orang memeriksa kelurusan dari setiap tiangselama pemancangan.
2 . Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai lapisan tanahkeras atau sesuai dengan petunjuk “pengawas yang ditunjuk”.
3.  Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus sesuai denganpetunjuk “pengawas yang ditunjuk”.
4 . Tiang-tiang yang rusak akibat kelalain kontraktor atau ditolak, menjaditanggung jawab Kontraktor dan harus dikeluarkan dari proyek.

1.4. Perubahan dan Penambahan
a. Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh Engineer setelahpelaksanaan PDA test pada Tiang dan bilamana kondisi lapanganmensyaratkan perubahan demikian.
b. Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis dariEngineer.

1.5. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor harusmenyerahkan hal-hal berikut kepada Engineer.
a. Data Pabrik :Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh Kontraktor untuk disetujui oleh Engineer.
b. Gambar kerja.Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja metoda konstruksi, jadwal kerja, dan daftar perlengkapan kepada Engineer untukmendapat persetujuan.
1.6. Kondisi Kerja :
a. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untukmencegah kerusakan dari tiang pancang pada waktu pengangkutan,penyimpanan dan pemancangan.
b. Tiang pancang harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa sehinga tidakterjadi tegangan-tegangan yang melebihi rencana.
c. Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai sehingga tidakterjadi kerusakan pada beton atau pengotoran dari permukaan. Tumpukanharus ditempatkan pada posisi sesuai dengan petunjuk (gambar) atautelah disetujui oleh pengawas yang ditunjuk atau dalam posisi dimanakemungkinan terjadi tekanan dan deformasi sekecil mungkin.
d. Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan cat pada tiapinterval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang harus dicantumkandengan cat atau bahan lain yang disetujui. Penunjuk panjang harusdiberikan pada interval setiap 1.0 m.

MATERIAL

1. Bahan-bahan tiang.
 Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus sesuai denganpersyaratan-persyaratan berikut :
A.             Dimensi/Ukuran-ukuran :1. Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast prestress denganukuran bujur sangkar 250 x 250 mm dan 300 x 300 mm, sepertiditunjukkan pada gambar-gambar struktur.
B.             Beton Mutu beton minimum yang dipakai adalah K-500 Kg/cm2 , yangharus sudah dicapai pada waktu pemancangan.
C.              Penulangan :1 Mutu Baja tulangan utama (BJTD) U-39, jumlah penulangan4D16 untuk pancang uk. 300 x300 mm dan 4D14 mm untuk pancang uk. 250x250 mm.2 Muta Baja tulangan spiral nail wire U-50 Φ 6 mm
D.            Peralatan Pemancangan.

1 Jenis peralatan pancang yang dipakai adalah Drop Hammer Systemdengan spesifikasi sebagai berikut :Hammer 2,5 ton, Crane 2 ton, Engine 48 HP 4 Cylinder, Electric TIGWeld, Hammer Wire dia. ¾ dan Crane Wire dia, 5/8.Overal Dimension : Height 10 mtr, Width 6 mtr dan Length 3,5 mtr.
2 Sebelum pekerjaan dimulai, Konraktor harus mengajukan datalengkap dari peralatan yang akan dipergunakan, jadwal pemancangandan prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan peralatan yangakan digunakan dilapangan
3 Cara pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkankerusakan pada bentuknya. Hamer (pemukul) harus dipilih yangsesuai untuk tipe tiang dan sifat dari kekuatan tiang pancang tersebut.
4 Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakahmemungkinkan untuk penempatan peralatan pemancangan,pelaksanaan pemancangan dan percobaan beban.
3. Bahan-bahan lain yang harus disediakan.
Penggunaan bahan-bahan khusus : Konraktor harus menyediakan bahankhusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah karat dan semuabahan lain yang tidak disyaratkan disini. Percobaan-percobaan ataupun biayatambah lainnya sehubungan dengan pemakaian dari bahan-bahan tersebutdiatas adalah sepenuhnya tanggung jawa Kontraktor.

PELAKSANAAN

1. Persiapan
A. Seminggu sebelum dimulainya pekerjaan Kontraktor harus mengajukanusulan mengenai urutan rencana pemancangan yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan saling mengganggu.



B. Metoda pemancangan, perlengkapan, jadwal dan tahapan/urutan harusmendapat persetujuan dari Engineer. Persetujuan demikian tidakmembebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk pemancangantiang yang lancar dan bermutu tinggi. Semua kerusakan, keterlambatan dantambahan biaya yang disebabkan karena pemilihan metode harusditanggung oleh Kontraktor.
C. Pengawas yang ditunjuk dapat meminta perubahan urutan pemancangandari waktu ke waktu apabila diaggap perlu.
D. Pemancangan tiang harus dilakukan dalam suatu operasi yang menerus dantidak terganggu.
E. Kontraktor harus memancang tiap tiang pancang tepat pada ordinat yangtelah ditentukan pada dokumen pelaksanaan, setiap koordinat tiang harusmendapat persetujuan dari pengawas yang ditunjuk sebelum mulaipemancangan.
F. Kontraktor harus berusaha agar semua perlengkapan siap pakai untukmenjamin pemancangan tiang tepat pada lokasinya selama pemancangan.
G. Kontraktor harus mencegah pergeseran/pergerakan dari tiang yang sudahterpancang selama tiang-tiang selanjutnya dipancang ataupun karenafasilitas-fasilitas lainnya.
H. Kontraktor tidak diijinkan mendongkrak, atau mencoba untuk memindahkanatau membentuk tiang-tiang yang terpancang diluar posisi sebenarnya baikpada waktu maupun setelah pemancangan.

2. Pemancangan Tiang
A. Alat pukul (Hammer) dan penghentian pemancangan tiang.

1 . Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari jenis diesel(a diesel hammer type). Dalam pemilihan “driving diesel hammer”haruslah dari berat yang memadai agar tidak merusak tiang. “Hammer”harus mempunya persyaratan minimum : berat ram
2 . Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman yangditunjukkan dalam gambar struktur atau dengan final set yang disetujui
3 Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat;pada garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal sepertiditunjukkan dalam gambar.
4 Toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi yang dipersyaratkan dantiang-tiang harus diarahkan selama pemancangan dan bila perlu harusdibantu/ diganjal untuk dapat menjaga posisi yang benar. Apabila adatiang yang berubah bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksauntuk meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan tertulis daripengawas yang ditunjuk.

B. Test untuk mutu tiang.
Apabila pada waktu pemancangan suatu tiang, jumlah pukulan sangat tinggi( lebih dari 2000 ) atau apabila tiang dicurigai retak atau patah, P. I. T ( PileIntegrated Test ) atau test sejenis yang disetujui oleh Engineer harusdilakukan.

C. Pemeriksaan naiknya kembali suatu tiang akibat pemancangan tiangdidekatnya ( heave check)
Lakukan suatu heave check pada pemancangan kelompok tiang yangpertama, dan pada kelompok tiang yang dipilih seperti ditunjukkan padagambar.
1.  Periksa “heave” dengan mengukur panjang dan dengan mencatatelevasi pada masing-masing tiang segera setelah pemancangan selesai.
2.  Periksa ulang elvasi-elevasi dan panjang setelah semua tiang padasuatu kelompok selesai dipancang.
3. Bila ujung ( tip ) tiang mengalami “heave” lebih dari 6 mm dari posisi asli,tiang tersebut harus dipukul kembali.

D.Penilaian dari kapasitas daya dukung.
Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai final set yang diijinkan olehpengawas yang ditunjuk. Pengukuran langsung dari set dan rebound harusmemberikan kapasitas tiang yang ekivalen dengan beban kerja yangdisyaratkan. Set harus ditentukan dilapangan. Set haruslah dibuktikandengan dua percobaan. Nilai konstanta yang akan dipakai untuk memodifikasi rumus akan ditaksir oleh Engineer setelah tiang pertamaselesai dipancang dan setelah grafik rebound/set diperoleh.

E.Tiang-tiang yang rusak atau salah tempat.
Apabila suatu tiang rusak padawaktu pemancangan, percobaan atau oleh sebab lain atau salah letak ataugagal karena kelalaian kontraktor, Kontraktor diwajibkan untuk mengadakanpenambahan tiang pada posisi yang ditentukan oleh Engineer sedemikiansehingga akhirnya dihasilkan daya dukung yang disyaratkan.

F.Pendataan Pemancangan Tiang
Kontraktor harus mengambil data dari setiap tiang yang dipancang dandilengkapi dengan paraf pengawas yang ditunjuk pada masing-masing data,setiap hari. Pemancangan, set dan rebound dari setiap tiang harusmengikuti persetujuan Engineer. Data pemancangan setiap tiang harusdiserahkan kepada pengawas yang ditunjuk dan tembusan ( copy )-nyaharud disimpan oleh Kontraktor. Data laporan harus meliputi hal-hal berikut :
1.               Nama Proyek
2 . Nomor tiang
3 . Tanggal pemancangan
4 . Cuaca
5.  Set, rebound dan tinggi jatuh (ram height) pada pukulan terakhir (last tenblow )
6 . Dalamnya pemancangan dari level tanah
7 . Level tanah
8 . panjang tiang
9.  Jenis alat pukul ( Hammer type )
10 . Sambungan yang dipakai, jumlah dan jenisnya ( kalau ada sambungan )
11 . Waktu / saat mulai dan waktu selesai pemancangan
12 . Jumlah pukulan dan rata-rata set tiap 0.5 meter
 13 . Tinggi jatuh yang sebenarnya ( actual ram stroke )
14.  Semua informasi lain seperti yang disyaratkan Engineer.
15 . Metoda pengukuran set dan rebound harus disetujui oleh Engineer

Record di atas harus menunjukkan satu seri pengukuran set selamaseluruh proses pemancangan. Apabila pemancangan suatu tiangdimulai, maka harus dilakukan sampai selesai dan mencapai set yangdisyaratkan ( kecuali waktu penyambungan ).

H. Kepala tiang
1.              Setelah pemancangan selesai dilaksanakan, Kontraktor wajib untukmemotong kelebihan panjang tiang pancang sedemikian sehinggapanjang stek tulangan setelah pemotongan kepala tiang minimum 40diameter tulangan tiang pancang terbesar, sebagai pengikat ke poor ( pile cap ).Setelah pemancangan selesai, Kontraktor harus segera melanjutkandengan memeriksa level dan mencatat posisi-posisi tiang secara detaildan akurat serta membandingkannya dengan posisi yang dicantumkanpada gambar denah tiang. Kontraktor harus menyediakan surveyor dilapangan untuk pekerjaan tersebut.
2.              2 Stek tulangan tiang setelah permotongan kepala tiang ( panjangminimum 40 diameter ) harus dalam keadaan bersih, lurus dan baik.3 Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan sikat kawat.4 Batas pemotongan kepala tiang harus tepat sesuai dengan petunjuk/gambar.

I.                                           Sambungan tiang dan pengelasan :
1 Kontraktor atau pabrik pembuat tiang pancang harus menyerahkansystem sambungan tiang untuk disetujui Engineer sebelum pemasangandi lapangan.
2. Detail dari sambungan harus terdiri dari :
a. Sistem sambungan yang akan dipakai.
b. Detail pengelasan dan mutu dari bahan pengelasan
c. Prosedur pengelasan

J. Laporan dan pemeriksaan pekerjaan pondasi tiang.
Pada waktu selesainya pekerjaan pondasi tiang, sebuah laporan yang tepat harus segera dibuat dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga ) kepada pengawas yang ditunjuk. Hal-hal berikut harus termasuk juga di dalam laporan :
1 Ringkasan pekerjaan ( sketsa, metoda, tanggal waktu mengerjakan ,dan lain-lainnya )
2 Laporan tentang pukulan ( blows )
3 Laporan harian pekerjaan untuk pemancangan :
a. Waktu yang disyaratkan untuk pemancangan
b. Jumlah pukulan
c. kedalaman pemancangan
d. Nilai pemancangan akhir
 e. Nilai rebound
 f.Daya dukung akhir yang diijinkan4 Laporan test Tiang Pancang ( PDA Test ).5 Denah ( lay out ) tiang dan toleransinya.

3 . PENGUJIAN PONDASI TIANG PANCANG ( PDA TEST ).

A. Umum:
1 . Pelaksanaan pengujian tiang pondasi dilakukan setelah tiang yangdipilih telah dipancang selama 14 hari untuk memberikan kesempatantanah mencapai pemulihan dari kondisi pemancangan.Pekerjaan tiangdisekitar lokasi pengujian harus dihentikan selama proses pengujian.
2 . Kontraktor wajib menyediakan semua pekerja dam material/peralatanyang diperlukan untuk persiapan, pelaksanaan, dan pengukuran hasilpengujian.
3 . Selama proses dan operasional pengujian pondasi tiang pancang ,Kontraktor wajib menyediakan dan menempatkan tenaga kerja yang ahliuntuk mengoperasikan, mengamati dan mencatat pengujian.
4 . Pengujian pondasi tiang harus dilakukan pada tiang-tiang pondasi yangdipilih oleh Perencana/ Pengawas.
5 . Pondasi tiang yang akan diuji harus mempunyai bahan dan ukuran yang
sama dengan pondasi-pondasi tiang yang digunakan sebagai pondasitiang di proyek tersebut dan harus dipancang dengan alatpancang,metoda dan prosedur yang sama

B. Beban Uji Standar Terhadap Tiang Pancang.
Beban aksial tekan penuh terhadap tiang uji harus minimal 2 ( dua) kalidari beban rencana ( = 2x 70 ton = 140 ton ) sesuai dengan ASTM D1143-81, atau sesuai petunjuk Pengawas/Perencana.

C. Peralatan dan Perangkat Pembebanan
Pembebanan tiang dilakukan dengan menggunakan metoda PDA ( PileDynamic Analisys ) dengan beban jumlah beban equivalent denganminimum 1.1 kali beban uji.

D. Prosedur Pembebanan :
Beban uji vertikal harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi pembebanandinamik yang dilakukan oleh Pelaksana PDA.

E. Standar Kegagalan Uji beban Tiang Pondasi :
 1 . Kegagalan pada tiang uji dianggap terjadi bila dalam proses pengujiandihasilkan nilai-nilai analisa dinamis tiang pancang yangmengindikasikan kemampuan daya dukung yang tidak sesuai dengandaya dukung rencana.
2 . Uji beban tidak mungkin diselesaiakan karena ketidakstabilan sistempembebanan ,kerusakan pilecap, alat ukur atau kesalahan lainnya yangdilakukan oleh kontraktor.
3 . Ada bagian tiang yang ditemukan retak, hancur atau berubah bentukdari bentuk asalnya atau arahnya, melengkung dari posisi awal ataukondisi lainnya yang dianggap membahayakan.